Ratna Sarumpaet dan Kisahnya soal Perempuan Penulis Drama



Ratna Sarumpaet mengaku akan terbang ke Chile untuk menghadiri 'The 11th Women Playwrights International Conference 2018', tetapi batal karena ditahan polisi. Keberangkatan Ratna rupanya disponsori Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ratna mengajukan surat permohonan sponsor itu pada 31 Januari 2018 kepada Anies. Dalam surat itu, Ratna juga mengisahkan perjuangannya sebagai salah satu anggota kongres internasional yang digelar tiga tahunan itu.

Dia juga menceritakan ketika dipenjara di masa Orde Baru (Orba) pada 1997. Menurut Ratna, para anggota konferensi itulah yang menggerakkan tekanan kepada Presiden Soeharto untuk membebaskannya.

"Ketika saya memimpin Dewan Kesenian Jakarta menyadari langkanya 'perempuan penulis drama' di Indonesia, saya memperjuangkan kehadiran kongres ini di Indonesia dan berhasil," kata Ratna dalam surat itu. Kongres itu disebut Ratna diadakan di Jakarta dan Bali pada tahun 2007. Untuk itulah, Ratna mengaku berani meminta sponsor kepada Anies untuk memfasilitasinya ke Chile.

Namun kini Ratna harus gigit jari lantaran besar kemungkinan batal menghadiri acara itu. Dia ditangkap polisi terkait statusnya sebagai tersangka keonaran. Sebelumnya, Ratna menciptakan polemik dengan berbohong mengalami penganiayaan karena wajahnya dengan muka bengkak tersebar. Padahal kondisi Ratna itu lantaran menjalani operasi sedot lemak.

Polisi yang menyelidiki hal itu menemukan fakta-fakta yang menyanggah pernyataan Ratna itu. Hingga akhirnya Ratna mengaku telah berbohong. Padahal saat itu Ratna sudah dibela Prabowo Subianto dan sejumlah orang lainnya. Pada akhirnya Ratna dicopot dari jabatan juru kampanye nasional (jurkamnas) Prabowo-Sandiaga.

Bahkan kebohongan Ratna berujung pula pada beberapa pelaporan ke kepolisian. Prabowo juga dilaporkan karena turut menyebarkan kebohongan Ratna.

Komentar

Postingan Populer