Ketinggalan 20% Suara, Prabowo dan Sandiaga Dianggap Perlu Tim Pemenangan Baru
Kalah 20% Survei
Prabowo dan Sandiaga Uno elektabilitas masih tertinggal di beberapa lembaga survei, yang terbaru survei Litbang Kompas dengan selisih 20%. Prabowo dinilai memerlukan tim pemenangan baru.Analisis tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun. Rico mengatakan Prabowo butuh beberapa syarat agar bisa mengejar, atau bahkan melampaui suara Jokowi.
"Pertama, Prabowo harus mampu meyakinkan publik bahwa dirinya lebih baik daripada Jokowi dalan membawa Indonesia keluar dari kesulitan ekonomi akhir-akhir ini," kata Rico kepada wartawan, Rabu (24/10/2019).
"Ini artinya Prabowo harus meyakinkan publik bahwa nilai tukar Dolar yang tinggi, harga-harga barang naik, BBM naik, itu menjadi masalah yang menunjukkan kekurangan kinerja petahana," sebut dia. Rico lalu berbicara soal tim pemenangan. Bagi dia, kinerja tim pasangan calon nomor urut 02 itu tampak bermasalah belakangan ini.
"Kedua, Prabowo sebaiknya melakukan overhaul atau turun mesin pemenangan. Belakangan mulai terlihat gejala ada masalah dalam mesin pemenangan," sebutnya. Dia lalu berbicara soal gejolak PKS di daerah. Rico mencontohkan surat edaran PKS yang isinya hanya menyinggung nama Sandiaga Uno.
"Edaran hanya memenangkan Sandi itu agak aneh dan tidak lazim sebenarnya. Ini tanda ada sesuatu yang kurang pas. Bahkan di tubuh PKS, gejolak internal mulai memanas. Berita kita tahu, Ketua DPW Sumut yang berhasil menang pilkada justru dicopot. Akibatnya, berbondong-bondong ketua-ketua DPW mundur, begitu juga pengurus DPW PKS Banyumas yang beritanya lepas baju," papar dia.
Bagi Rico, semua fenomena tersebut bisa berdampak negatif bagi perolehan suara Prabowo-Sandi. Dia menyarankan Prabowo merombak mesin pemenangan pilpres. "Ini justru bisa merugikan Prabowo. Sehingga baiknya Prabowo segera mengganti atau menambah mesin pemenangan baru," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar