Masih Muda udh sangat Sukses, Anehnya membuat Semua Warga Amerika "Membencinya", Bahkan Ia Sampai Masuk Penjara!Kamu mungkin akan setuju bila tahu apa yang di "lakukannya"
![]() |
pemainbandarq.net |
Martin Shkreli menaikan harge obat pirimetamin untuk mengatasi sistem imun akibat terapi kanker atau infeksi HIV.
New York - Martin Shkreli adalah seorang pengusaha muda asal Amerika, mantan manajer hedge fund dan pelaku penipuan. Martin lahir dan besar di Brooklyn, New York. Ia lahir dari pasangan imigran asal Albania dan Kroasia. Waktu kecil, Martin sering mengalami penganiayaan secara fisik oleh orangtuanya. Ia juga sering melihat pelecehan dalam hubungan rumah tangga ayah dan ibunya.
Banyaknya pengalaman pahit itu, membuat Martin yang masih kecil menderita serangan panik. Matematika pun jadi pelariannya. Ketika baru berusia 6 tahun, ia sudah bisa menghitung akar kuadrat dan menghafal tabel periodik.
Pada tahun 2004, Shkreli lulus dari sekolah bisnis di Baruch College. Dan pada saat dua tahun kemudian, setelah magang di Cramer Berkowitz & Co., Martin mendirikan sendiri perusahaan hedge fund bernama Elea Capital Management dan pada 2008 membangun MSMB Capital Management. Melalui MSMB, ia mulai masuk ke ranah farmasi dan bioteknologi dengan mendirikan Retrophin (2011) serta Turing (2015).
Di tahun 2015 ini, ia yang selaku CEO perusahaan farmasi menaikkan harga obat untuk mengatasi infeksi parasit yang bernama Daraprim, dari harga $13.5 (setara 185 ribu rupiah) menjadi $750 (10,3 juta rupiah) per tabletnya.
Obat Daraprim dikenal dengan pirimetamin, yaitu obat toxoplasmosis yang digunakan oleh mereka yang memiliki gangguan sistem imun akibat terapi kanker atau infeksi HIV.
Kenaikan harga yang berkali-kali lipat ini menuai banyak protes dan jadi heboh di berbagai media. Masyarakat menuduh perusahaan ini mengambil keuntungan dari pasien yang butuh pengobatan. Hal inilah yang menyebabkan Martin menjadi orang yang paling dibenci di Amerika.
Padahal sebelumnya, Martin menyatakan bahwa ia masuk ke dalam industri ini bukan karena uang, tapi karena ia telah banyak melihat anak laki-laki yang meninggal karena penyakit langka distrofi otot, dan membuat dirinya bertekad untuk bertekat bekerja keras memberikan kontribusi bagi industri farmasi, dengan mengembangkan pengobatan baru untuk penyakit langka tersebut.
Apa yang ia katakan memang terdengar mulia. Namun, apa yang ia lakukan setelahnya bertentangan dengan kata-katanya.
Selama berkarier, Martin telah mengumpulkan kekayaan sebesar $27,2 juta (374 miliar rupiah) di usianya yang baru 34 tahun. Dalam kekayaannya tersebut terselip koleksi lukisan Picasso dan album Wu-Tang Clan. Album bertajuk Once Upon a Time in Shaolin (2014) itu ia tebus dengan harga $2 juta (27,5 miliar rupiah).
Pada malam sebelum natal tahun 2015, ia ditangkap oleh FBI setelah didakwa dengan tuduhan federal atas penipuan sekuritas. Ia kemudian mengundurkan diri sebagai CEO Turing Pharmaceuticals dan digantikan oleh ketua dewan perusahaan, Ron Tilles. Martin dinyatakan bersalah atas dua tuduhan penipuan sekuritas dan satu tuduhan berkonspirasi untuk melakukan penipuan sekuritas pada bulan Agustus 2017, dan dijatuhi hukuman pada Maret 2018 hingga tujuh tahun di penjara federal dan denda $ 7,4 juta (101,8 miliar rupiah).
Hukuman yang dijatuhkan pada Martin lebih rendah dari tuntutan jaksa yang meminta hakim memvonisnya dengan kurungan minimal 15 tahun. Sedangkan pengacara Martin, Benjamin Brafman, mengajukan hukuman 12 sampai 18 bulan
"Semestinya ia tidak dihukum semata-mata karena ia Martin Shkreli, dengan seluruh masa lalunya," bela Brafman. Selama persidangan, Brafman meyakini apa yang dilakukan Martin tidak mengorbankan siapapun, mengingat "tidak ada investor dana lindung (hedge fund) yang rugi"—beberapa di antaranya, tulis Financial Times, malah "mendapat keuntungan signifikan."
Sementara hakim Kiyo Matsumoto berpendapat hukuman yang dijatuhkan kepada Martin murni karena dirinya bersalah dan merugikan pihak lainnya, yaitu rekan bisnisnya. Matsumoto: "Ini soal pelanggaran kepercayaan dan kebohongan terhadap investor yang dilakukan terus-menerus."
Ia tercatat mengirimkan laporan rekening palsu ke para investornya sambil menyembunyikan kerugian besar dari dua hedge fund yang dikelolanya. Menurut laporan, Martin sudah merugikan investor senilai $11 juta.
Dari sana, pengadilan memutuskan bahwa Martin telah berbohong kepada investor, antara lain tentang bagaimana dana lindung nilai dikelola, apa yang mereka investasikan, serta berapa banyak uang yang mereka miliki. Selain itu, juri pengadilan juga menemukan indikasi kuat mengenai keterlibatan Martin dalam mengendalikan sejumlah besar saham Retrophin, perusahaan farmasi yang ia dirikan pada 2011
Dana lindung (atau hedge fund) adalah investasi yang dilakukan secara khusus untuk mengurangi atau meniadakan risiko pada investasi lainnya..
Komentar
Posting Komentar